Jam menunjukkan hampir pukul 4 dan aku masih terjaga. Sembari menemani diriku, ku putar lagu Solway Firth yang dibawakan oleh Slipknot. Band asal Amerika ini mengusung lagu dengan genre Nu Metal yang mana menurutku tidak berbeda jauh dengan genre-genre metal lainnya, mungkin hanya berbeda dari vokal dan beberapa permainan instrumen musiknya saja. Tapi bagiku bukan masalah, selama lagu itu bergenre metal atau core, aku akan suka. Heran? Tidak, memang sejak SD aku sudah kenal dengan lagu metal, apalagi waktu itu sedang naik-naiknya Bring Me The Horizon dengan genre Deathmetal/Deathcore yang jelas untuk sebagian orang tidak akan suka mendengarnya dan justru menganggap lagu perusak telinga. Suatu hal yang sudah biasa bagiku, orang lain menganggap lagu-laguku tidak bisa didengarkan, merusak telinga, tidak jelas, lagu satanis, dan lain-lain.
Padahal tidak selalu benar. Memang ada beberapa yang dari lirik lagunya mengagung-agungkan setan, tapi yang lain? Menjadi korban stigma orang-orang. Bukan karena genre nya yang salah, tergantung orang-orangnya saja yang pintar-pintar memilih lagu. Aku ambil contoh lagu Tiga Titik Hitam yang dibawakan Burgerkill, apa itu lagu satanis? Justru sebaliknya, lagu itu menceritakan seseorang yang berada di titik jenuh dan ingin kembali ke jalan-Nya. Ada lagi? Masih banyak, sebagai contoh Purgatory dan Tengkorak., band Indonesia yang menjadikan lagu metal sebagai sarana dakwah. Dan masih banyak lagi, entah itu tentang semangat menjalani hidup, pemberontakan, penghinaan. Semua kembali ke orang-orangnya yang harus pintar dalam memilih lagu.
Dan dari situ mulai timbul pertanyaan, kenapa sih orang-orang suka menilai selera orang lain? Apakah selera mereka yang paling baik di muka bumi ini? Jujur saja, aku tidak pernah mengejek lagu-lagu genre lain, karena aku tau lain orang lain selera. Aku juga tidak selalu mendengarkan lagu bergenre metal/core. Lagu-lagu lawas dan lagu yang menurutku enak didengar entah aliran musik itu apa, selama aku suka dan sebagai selingan saja agar tidak bosan. Ya, penilaianku terhadap lagu-lagu saat ini kurang enak didengarkan. Dan yang kulakukan? Ya tidak usah didengarkan, gampang kan?
Satu hal lagi yang aku soroti untuk saat ini. Sekarang untuk masalah selera lagu, kebanyakan orang hanya ikut-ikutan. Contohnya, ada orang memutar lagu dan yang lainnya menyukai lagu itu. Yang terjadi? Ya orang-orang tadi menganggap kalau lagu itu lagu bagus. Bukan itu titik masalahnya, tapi bagaimana mereka dengan bodohnya membanggakan dirinya kalau mereka tahu lagu itu , memutar lagu itu berkali-kali dan menganggap kalau lagu itu lagu terbaik yang entah ke berapa bagi mereka, yang menurutku cenderung ke overproud. Sangat tidak berpendirian. Selera musik mereka sendiri saja tidak tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar